Monday, December 2, 2013
Megajarkan Matematika pada Anak
Guru adalah profesi yang mulia, menjadi guru tidak harus berada di dalam kelas atau mengajar di suatu sekolah, karena guru pada hakikatnya bisa dilakoni semua orang. Seorang ayah atau ibu seharusnya menjadi guru bagi anak-anaknya. Demikian juga abang dan kakak mestilah dapat diandalkan sebagai guru untuk adik-adiknya. Tak jarang hal yang paradoks terjadi, seorang ilmuwan mempunyai anak yang tidak paham ilmu pengetahuan, atau seorang jago matematika memiliki adik yang tidak pandai matematika, karena tidak sanggup menjadi guru bagi anak atau adiknya.
Apalagi matematika, sebagaimana telah dikatakan oleh Erik Temple Bell, matematikawan Amerika Serikat asal Skotlandia adalah ratu dan abdi ilmu pengetahuan, karena matematika mampu menjadi bahasa kedua bagi manusia sekaligus bahasa ilmu pengetahuan, di mana tanpa matematika ilmu pengetahuan menjadi bisu, diam, statis, dan bila ilmu pengetahuan telah diam, tentunya peradaban manusia tidak akan pernah ada dan manusia tidak jauh berbeda dengan makhluk lainnya.
Sebagaimana yang telah dimaklumi, matematika harus dipelajari dari dasarnya dan jika tidak, yang didapati hanyalah kebingungan dan kebingungan. Waktu ideal untuk mengajarkan matematika dasar adalah di jenjang SD hingga SMP, tapi jika melihat kondisi pendidikan kita, masih banyak sekolah yang belum berhasil menerapkannya kepada murid-murid, sehingga siswa harus mengikuti bimbingan belajar, itu pun kalau belajar di bimbel yang tidak memakai sistem “kejar setoran”, kalau tidak maka yang didapati hanyalah kesia-siaan belaka.
Untuk mengajarkan matematika dasar sebenarnya tidak sulit, hanya memerlukan ketelitian dan menerapkan langkah-langkah yang tepat. Hal ini terutama sangat berguna bagi yang newbie di dunia pengajaran, bisanya anak SMA atau anak kuliah yang nyambi sambil mengajar les atau bimbel.
Berikut ini langkah-langkah mengajar matematika untuk anak :
1. Perkenalkan Matematika sebagai Teman
2. Jadikan Matematika sebagai Jawaban dari ‘Mengapa’ dan ‘Bagaimana’
3. Jangan Ragu Bereksperimen
4. Mulailah dari Soal-Soal yang Mudah
5. Jangan Membahas Materi Selanjutnya jika Siswa Belum Paham Materi yang Masih Diajarkan
6. Bermain dengan Waktu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment